Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Solusi Pembelajaran Tatap Muka, Bergantung Komitmen Daerah-Orang Tua

Gambar
  Oleh HENDARMAN *) ISU  tumbuh kembang siswa dan psikososial, menjadi salah satu pertimbangan dalam penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Keputusan bersama empat menteri yang diumumkan pada 7 Agustus 2020 memungkinkan pembukaan sekolah-sekolah di daerah zona kuning di samping zona hijau yang sudah terlebih dahulu. Apakah penyesuaian kebijakan ini sebenarnya untuk memberikan sebesar-besarnya kewenangan dan komitmen kepada pemerintah dan orang tua? Ataukah kebijakan ini ingin melepaskan tanggung jawab keempat kementerian? Mengakomodasi Tuntutan Penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi ini tampaknya sebagai bentuk akomodatif dan kompromi terhadap berbagai keluhan yang muncul di masyarakat. Adanya penyesuaian kebijakan ini diperkirakan dapat mengurangi kendala yang khususnya dihadapi para orang tua. Dengan diperbolehkannya membuka pembelajaran tatap muka di zona kuning, terdapat semacam relaksasi bagi orang tua. Mereka bisa segera melepaskan tanggung jawab

Pembelajaran Tatap Muka: Antara Pendidikan dan Kesehatan

Gambar
Situasi pandemi saat ini tentu tidak bisa melakukan pembelajaran tata muka secara utuh. Kita melihat bahwa kasus terpapar Covid-19 dari bulan ke bulan dan hari ke hari terus menunjukan peningkatan kasus. Dari beberapa kasus kita melihat bahwa situasi ini tidak memungkinkan pihak sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka secara utuhnya sangat diperlukan oleh para siswa. Siswa yang melakukan pembelajaran daring lebih banyak juga melakukan ativitas di luar rumah. Anak-anak lebih banyak waktunya dihabiskan sesudah pembelajaran daring melakukan kegiatan bermain bersama secara digital. Mereka berkerumun dan bahkan bersama melakukan game online. Ini tentu mengakibatkan preseden bruk terhadapt perkembangan intelegensia dan kehidupan sosial. Kita tahu bahwa tujuan pendidikan adalah mendidik anak secara utuh atau menjadi manusia yang seutuhnya. Pembelajaran itu harus pendekatan holistic bukan mendidik anak secara parsial. Pembelajaran dengan pendekatan holistik, me

Pandemi Covid 19 dan Dilema Pendidikan Anak

Gambar
Oleh : Alifudin (Pemerhati Pendidikan) Pada saat ini, dunia sedang menghadapi masalah besar. Berawal dari munculnya suatu wabah penyakit yang disebabkan oleh virus, yaitu virus corona yang akrab disebut Covid 19, hampir semua aspek kehidupan mengalami perubahan-perubahan yang semakin hari semakin mengkhawatirkan, mendebarkan seluruh isi dunia. Dunia perekonomian semakin lemah, hubungan sosial semakin menurun yang menyebabkan kurangnya interaksi dan kepedulian terhadap sesama, Semuanya telah merasakan dampak dari virus covid 19 ini, terutama pada dunia pendidikan. Kita harus siap menghadapi perubahan ini, karena cepat atau lambat pendidikan akan mengalami perubahan drastis akibat pandemi covid 19. Saat ini pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan, salah satunya meliburkan aktivitas (tatap muka) seluruh lembaga-lembaga pendidikan, hal ini dilakukan sebagai upaya-upaya pencegahan penularan virus corona atau covid 19 ini. Hal ini tentunya berdampak besar pada perkembangan pe

RUMAH 1000 CERMIN

Gambar
Ada seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan, tiba-tiba ia tertarik untuk masuk ke sebuah rumah yang pintunya terbuka, ia tidak tahu bahwa di dalam rumah itu terpasang 1000 cermin. Begitu anjing tersebut masuk ke dalam rumah, betapa kagetnya ia… Ternyata ada 1000 anjing dengan ekspresi terkejut memandang ke arahnya! Karena merasa terancam, ia pun menggonggong ke arah 1000 anjing tersebut, rupanya gonggongan tersebut dibalas dengan gonggongan juga oleh 1000 anjing yang tidak lain adalah pantulan dirinya sendiri di 1000 cermin. Karena takut, akhirnya anjing kecil itu pun keluar dari rumah tersebut. Hati kecilnya berkata: “Rumah ini sungguh mengerikan!" Tak berapa lama kemudian, seekor anak anjing yang lain berjalan-jalan di sekitar tempat itu juga, ia melihat rumah 1000 cermin yang pintunya terbuka, sambil tersenyum kecil ia pun mengendap masuk. Betapa senangnya ia, begitu masuk, ia melihat ada 1000 anjing sedang tersenyum kecil menatap dirinya! Ia pun mengibas-ngibaskan eko

Surat Cinta Buat Drs. KH. Pua Monto Umbu Nay

Gambar
Oleh : Umar Sulaiman DM Surat cinta ini kutulis dengan sebuah bentuk keta'dziman kepada sosok nama, yang satu bulan terakhir menyita perhatian hampir sebagian besar nitizen pada beberapa group wattschap di dunia maya. Sosok ini secara jujur, belum terlalu familiar di mata penulis, karena sosoknya yang baru beberapa tahun hadir di Kota Kupang-NTT, dalam kapasitasnya sebagai Kepala Bidang Pendidikan Islam Kementerian Agama Nusa Tenggara Timur. Sekalipun namanya begitu mentereng dengan segenap prestasi dan jabatan personalnya, belum terlalu menyita perhatian penulis untuk mengenalnya lebih dekat. Berasal dari salah satu kabupaten di negeri para Umbu, Waikabubak, beliau hadir di panggung kehidupan ibukota Nusa Tenggara Timur sesungguhnya adalah faktor takdir yang tidak bisa nafikan. Sekalipun dalam batas tertentu, faktor takdir bukan variabel tunggal yang menentukan seseorang untuk meraih jabatan prestisius di kantor Kementerian Agama NTT. Namun ada sisi lain yang menjadi persyaratan k

Pemda Bisa Menjadi "Tersangka Genosida" Jika Memaksakan PTM Terbatas?

  Mendikbud Nadiem Makarim saat melakukan Rapat Kerja bersama Komisi X DPR-RI pada Rabu, 25 Agustus 2021 seperti diberitakan di beberapa media online, curhat kepada para legislator senayan. Salah satu isi curhatannya adalah mengenai beberapa Pemerintah Daerah (Pemda) yang masih melarang adanya Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) Terbatas, padahal daerah-daerah tersebut beberapa sudah turun levelnya berada diantara 1-3. Pada kesempatan tersebut, Nadiem Makarim juga menyatakan bahwa Vaksinasi itu bukan pra kondisi atau kriteria pembukaan sekolah. Ia menegaskan syarat untuk membuka sekolah tatap muka bukan vaksinasi melainkan level PPKM kecuali level 4.  Nadiem meminta dukungan para legislator untuk membantu mensosialisasikan  PTM Terbatas  untuk segera dilakukan, karena jika tidak maka korbannya adalah anak-anak (peserta didik) yang akan berdampak pada learning lost.  Sementara itu dikesempatan lain Presiden Joko Widodo dalam akun Twitter resminya (19/8/2021) menyatakan bahwa "Apabila s